by Candramawa Digital | May 17, 2024 | Test Artikel
Sobat Candra, kalau kamu pengguna platform Netflix, pasti sudah tidak asing dengan suara pembukaan berbunyi “ta-dumm” yang menjadi ciri khas Netflix. Suara itu biasanya muncul di awal saat kita hendak menonton series atau film, diiringi tampilan visual logo Netflix berbentuk huruf N berwarna merah.
Atau cobalah baca kalimat ini “Indomie, seleraku”, “Sari Roti, Roti Sari Roti”, “Aku dan kau, Suka Dancow”. Apakah kamu secara otomatis mengingatnya dengan nada?
Jangan salah, ternyata itu adalah bagian dari marketing lho! Namanya strategi Sonic Branding. Gimana ya cara menentukan Sonic Branding untuk bisnis? Yuk, simak sampai akhir!
Definisi Sonic Branding
Sonic Branding merupakan bentuk branding melalui suara dengan tujuan meningkatkan awareness dari target pasar yang kamu tuju, melalui kehadiran dan kekuatan audionya.
Sonic Branding sendiri ialah strategi penggunaan suara – bunyi, melodi, nada, maupun lagu untuk menciptakan identitas merek yang kuat.
Sebagai bentuk branding melalui suara, sonic branding dapat meningkatkan emotional response atau respons emosi kepada konsumen. Sebab konsumen merespon musik pendek berdasarkan pengalaman saat pertama kali mendengarnya.
Menurut penelitian sonic branding memiliki kemungkinan 3 kali lebih efektif dalam membangun brand attention karena mudah diingat. Pada dasanya kehidupan dikelilingi oleh banyak yang berbeda, bahkan manusia hanya membutuhkan waktu 0,146 detik untuk merespon suara.
Karena itulah, sebuah nada tunggal, jingle, dan efek suara mampu menciptakan hubungan emosional yang muncul setiap kali kita mendengarnya. Ini akan lebih efektif jika dikolaborasi dengan visual branding.
Komponen Sonic Branding
Sonic Branding memiliki beberapa komponen, yaitu:
- Sonic Logo, suara atau melodi singkat yang mencerminkan identitas merek yang kuat sehingga dapat mudah diingat.
- Brand music, penggunaan musik khusus yang mencerminkan karakter merek, pasar target, dan respons emosional yang diinginkan dalam iklan dan konten merek.
- Soundscapes meliputi kebisingan latar belakang dan lingkungan audio yang membuat seseorang dapat merasakan pengalaman merek di toko atau online, termasuk efek suara, suara produk, dan musik.
Manfaat Penggunaan Sonic Branding Bagi Bisnis
Setiap bisnis pasti ingin mendapatkan pengakuan tentang kelebihan produknya sebagai pemicu ketertarikan konsumen terhadap suatu produk.
Seperti yang dilakukan Netflix misalnya. Mereka ingin meningkatkan customer experience lewat suara logo pendek yang membuat film terasa lebih seru untuk ditonton. Selain itu, suara logo di awal film atau episode jadi ciri khas Netflix agar mudah diingat konsumen.
Diketahui bahwa sonic branding dapat membawa beragam manfaat bagi bisnis, antara lain sebagai berikut:
1. Membangun image produk
Branding sebuah produk maupun perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya penggunaan jingle (musik pendek yang digunakan dalam iklan untuk menyampaikan pesan atau promosi produk). Orang akan lebih mudah mengingat lirik atau musik dibandingkan rangkaian kata-kata flat, meskipun telah disusun sedemikian rupa.
2. Mudah diingat konsumen
Alunan musik simple atau jingle merupakan upaya menanamkan citra produk di benak para konsumen yang pada akhirnya meresap dan mudah diingat dalam jangka waktu lama. Coba ingat, berapa kali kamu spontan bernyanyi “Indomie Seleraku” ketika sedang berbincang dengan teman atau saudara?
3. Unggul dari kompetitor lain
Tidak semua kompetitor menggunakan strategi Sonic branding. Artinya, kamu dapat mengambil kesempatan dari sini. Semakin sedikit saingan, semakin besar peluang untuk unggul dan mendapatkan tempat tersendiri di hati para konsumen.
Cara Membuat Jingle Sonic Branding Yang Berkesan
Kini kamu telah memahami bahwa dengan adanya sonic branding, bisnis dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan brand awareness. Nah, agar bisa menciptakan sebuah jingle yang berkesan dan mudah dikenali, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan yaitu:
1. Memperhatikan identitas merek
Identitas merek tentunya sangat penting dalam menciptakan sonic branding. Pebisnis perlu memahami dan memperhatikan nilai-nilai dan identitas merek yang dimilikinya, serta mengidentifikasi inti pesan yang ingin disampaikan melalui sonic branding. Perlunya mempertimbangkan karakteristik seperti petualangan, ramah, berani, dll., dan pilih elemen musik yang mencerminkan karakteristik tersebut. Dengan mengikuti strategi ini, pebisnis dapat mengembangkan merek suara yang tak terlupakan dan unggul dibandingkan kompetitor
2. Menggunakan melodi yang sederhana
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jingle adalah penggunaan melodi. Melodi yang digunakan dalam jingle sebaiknya menggunakan melodi atau nada yang sederhana. Melodi sederhana cenderung lebih mudah diingat dan dihafal oleh konsumen. Selain itu melodi yang sederhana akan lebih mudah untuk dinyanyikan secara berulang-ulang oleh konsumen. Namun perlu diperhatikan juga dalam menentukan melodi jingle yang digunakan harus memperhatikan range usia target konsumen. Misalnya pada produk dengan target konsumen anak-anak bisa menggunakan melodi yang lucu seperti pada lagu anak-anak.
3. Berkolaborasi dengan profesional
Berkolaborasi dengan profesional audio atau agen sonic branding dapat membantu kita untuk menemukan dan mengembangkan audio yang unik. Tidak semua orang memiliki kemampuan mengolah dan editing suara, untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal, kamu bisa menggunakan jasa pembuat jingle yang lebih profesional dan memahami komponen-komponen apa yang diperlukan agar jingle tersebut bisa terdengar enak dan mudah diingat oleh konsumen.
4. Gunakan titik sentuh konsumen
Saat ini, terdapat banyak kemungkinan bagi pelaku usaha untuk berkomunikasi dengan pelanggan melalui suara di berbagai ‘titik sentuh’. Apa saja titik sentuh yang dimaksud?
- Material pemasaran: Gabungkan tema suara pebisnis ke dalam materi pemasaran dan pastikan elemen audio sejalan dengan komponen visual merek
- Iklan: Gabungkan branding suara ke dalam iklan untuk menciptakan pengalaman merek yang mudah dikenali.
- Platform digital: Gunakan sonic logo pebisnis dalam video online, podcast, dan konten media sosial.
- Aplikasi seluler dan situs web: Terapkan branding audio pebisnis dalam antarmuka aplikasi, notifikasi, dan interaksi situs web.
- Acara dan sponsorship: Perluas merek suara pebisnis ke acara langsung, sponsor, dan pameran dagang
]
by Candramawa Digital | May 6, 2024 | Test Artikel
Sebagai seseorang yang memiliki bisnis, pasti tidak asing dengan istilah brand positioning. Pemilik bisnis wajib memahami konsep ini terutama untuk tujuan memperkuat posisi brand bisnis kamu. Dengan memahami konsep brand positioning, akan mendorong perkembangan brand agar bisa bersaing di pasar.
Brand positioning membahas tentang sebuah makna atau nilai lebih yang ingin ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumennya. Nilai tersebut harus mempunyai kesan unik, dan memiliki citra positif. Selaras dengan pembahasan Unique Selling Proposition di artikel sebelumnya, brand positioning ini merupakan sebuah konsep atau strategi pemasaran yang diciptakan untuk membangun identitas. Mereka ingin menyampaikan kepada konsumen bahwa brand yang dibangun memiliki kelebihan dan mengapa konsumen harus memilih brand kita dibandingkan brand lainnya.
Lantas apa definisi dari brand positioning? bagaimana cara menerapkannya pada bisnis guna memperkuat posisi brand bisnis? Yuk simak pembahasan sederhana dan lengkap berikut untuk menemukan jawabannya.
Definisi Brand Positioning
Philip Kotler, seorang marketing expert berpendapat bahwa inti dari brand positioning adalah upaya yang dilakukan untuk merancang sebuah brand agar bisa menciptakan kesan tertentu pada benak konsumen.
Jadi singkatnya, brand positioning atau brand strategy bertujuan agar brand kamu bisa mempunyai keunikan dan menonjol dari pesaing dan bagaimana merek kamu bisa diingat konsumen.
Secara sederhana, brand positioning adalah istilah dari proses bagaimana sebuah merek bisa diingat oleh seseorang. Nantinya konsumen bisa mencari sesuatu yang dibutuhkan dari merek kamu, meskipun ada banyak merek lain yang sejenis dipasarkan.
Brand positioning bertujuan untuk menguasai pasar mulai dari produk, merek, atau layanan melalui macam-macam strategi seperti distribusi, promosi, pengemasan, harga dan kompetisi. Dengan begitu, akan terbentuk kesan yang unik dari suatu brand di pikiran target pasar.
Fungsi Brand Positioning
Fungsi dari brand positioning sebagai pembeda sebuah merek dengan merek kompetitor di pasar dengan penawaran nilai unik yang akan diingat oleh konsumen. Berikut adalah fungsi brand positioning.
1. Meningkatkan kesadaran merek
Kesadaran merek yang kuat akan lebih mudah diingat dan mudah menarik perhatian konsumen. Konsumen akan mengenali bahkan mengingat logo maupun tagline dari sebuah brand yang kesadaran mereknya kuat.
2. Meningkatkan loyalitas konsumen
Meningkatkan loyalitas konsumen adalah cara untuk membangun hubungan jangka panjang dalam mempertahankan konsumen. Agar hal tersebut bisa tercapai merek harus menciptakan pengalaman yang positif dan memberikan nilai tambah yang konsisten kepada konsumen.
3. Membedakan merek dari kompetitor
Hal yang membedakan sebuah merek adalah nilai-nilai yang ditawarkan tidak ditemukan pada merek lainnya. Bila ada suatu merek tidak memberikan pelayanan yang baik, di sini adalah momen untuk menggunakan kesempatan memberikan pelayanan yang lebih maksimal agar terjalin komunikasi dan hubungan emosi yang positif. Pengalaman yang didapatkan dari sebuah merek juga akan memengaruhi penilaian konsumen. Maka berilah yang berbeda dan unik, dan pastikan selalu konsisten dengan brand identity yang diusung.
4. Membangun citra merek
Membangun citra adalah upaya untuk memberikan kesan positif yang melekat di benak konsumen. Dalam membangun citra, nilai yang ditanamkan harus sesuai dengan tujuan suatu brand. Citra harus memiliki pesan yang kuat dan mencerminkan nilai-nilai dari merek. Hal ini yang akan memberikan perbedaan spesifik dari kompetitor. Membangun citra juga perlu konsisten dalam desain merek sebagai identitas visual agar mudah diingat oleh konsumen.
Citra adalah tentang bagaimana sebuah merek dipandang sebagai sebuah bisnis. Makin kuat citra sebuah merek maka akan sepenuhnya merepresentasi misi perusahaan. Maka makin kuat peluang yang dimiliki untuk tumbuh dan mencapai tujuan bisnis.
Cara Menentukan Brand Positioning
Lalu, bagaimana cara menentukan brand positioning agar dapat menciptakan kesan khusus dalam benak konsumen? Berikut cara menentukan brand positioning.
1. Menentukan keunikan merek
Menentukan keunikan merek adalah fokus pada keunikan yang membedakan merek dengan merek kompetitor yaitu dengan menjelaskan manfaat produk, apa yang menjadi ciri khas dari produk dan membuat produk berbeda dengan pesaing, dan bagaimana produk hadir sebagai sebuah solusi sehingga konsumen harus membeli produk tersebut. Hal ini akan membantu produk menjadi mudah dikenal oleh konsumen dan menciptakan kesan yang unik pada benak konsumen.
2. Analisis kompetitor dan pasar
Menganalisis pasar bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan situasi pasar, memahami perilaku dan preferensi konsumen, serta kekuatan dan kelemahan kompetitor. Selain itu perlunya meninjau benchmarks serta mengetahui tren terbaru dalam dunia industri dan pasar. Hal tersebut akan membantu kamu untuk memposisikan brand dalam pasar.
3. Menentukan target pasar
Menentukan target pasar bertujuan agar memiliki segmentasi yang jelas sehingga aktivitas pemasaran memiliki tujuan. Mengetahui target pasar akan membantu dalam mengoptimalkan strategi pemasaran karena sudah mengetahui siapa yang akan membeli produk dan apa yang konsumen butuhkan.
4. Membuat tagline yang kuat
Tagline merupakan deskripsi singkat yang memiliki peran penting dalam dunia pemasaran yang bertujuan untuk branding sebuah bisnis. Tagline yang kuat akan menambah nilai dari sebuah brand sehingga pelanggan akan tertarik untuk membeli produk dari brand tersebut. Tagline memiliki fungsi yaitu menggambarkan perusahaan, representasi merek, serta menunjukan kultur perusahan kepada khalayak. Untuk menciptakan daya tarik tagline harus memiliki kejelasan pesan, kreativitas dalam penyusunan kata, dan mencantumkan manfaat produk. Dengan memuat tiga hal tersebut di dalam tagline akan memberikan impak yang besar.
5. Menciptakan identitas merek yang konsisten
Identitas merek menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk persepsi seseorang terhadap produk yang ditawarkan karena mencerminkan nilai-nilai, misi, dan tujuan dari produk. Identitas merek yang konsisten menjadikan merek lebih mudah diingat dan melekat di benak konsumen. Konsistensi pada sebuah merek merupakan penyampaian pesan yang berulang agar melekat pada benak konsumen. Misalnya sebuah produk menggunakan warna tertentu secara konsisten, seperti pada brand Shopee yang lekat dengan warna orange. Identitas ini telah melekat di benak konsumen dan dipertahankan untuk menunjukan konsistensi merek tersebut.
Contoh Brand Positioning
Berikut ini beberapa contoh positioning merek dan brand ternama yang bisa kamu pelajari:
1. Apple
Contoh positioning pertama, ada brand Apple sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang terkenal dengan produk-produk inovatif dan desain yang elegan.
Dengan menggunakan slogan “Think Different” untuk menekankan keunikan dan keberanian yang berbeda, Apple memposisikan merek mereka sebagai merek teknologi yang inovatif dan eksklusif, dan telah berhasil memposisikan dirinya sebagai merek yang eksklusif dan premium.
Selain produknya yang elegan dan inovatif, Apple sering mengiklankan desain produk mereka yang ramping. Hal ini dicerminkan dari harga produk yang lebih tinggi dari pesaingnya.
Kemudian, Apple juga menekankan pada pengalaman pengguna dan kualitas produk yang tinggi, sehingga membuat konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang setara dengan harga yang mereka bayar.
2. Mie Gacoan
Strategi positioning dari Mie Gacoan ialah sebagai mie instan yang memiliki rasa pedas yang khas dan berbeda dari merek mie instan lainnya. Mie Gacoan menargetkan konsumen kelas menengah mulai dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum dengan tagline mie pedas nomor 1 di Indonesia.
Selain itu, Mie Gacoan juga memposisikan diri sebagai merek mie instan yang mudah ditemukan dengan harga terjangkau oleh konsumen.
Secara keseluruhan, strategi positioning Mie Gacoan adalah sebagai merek mie instan yang memiliki daya tarik kuat bagi konsumen yang mencari variasi rasa dan ingin mencoba sesuatu yang baru dan berbeda dari merek mie lainnya.
3. Nike
Nike adalah merek olahraga yang terkenal di seluruh dunia. Mereka telah berhasil memposisikan diri sebagai merek yang inovatif dan inspiratif, dengan slogan “Just Do It”.
Merek Nike terbukti bisa memposisikan merek mereka sebagai merek olahraga yang inovatif dan berprestasi tinggi dengan menekankan pada kualitas produk yang baik. Sehingga membuat konsumen merasa bahwa mereka menggunakan produk yang terbaik untuk meningkatkan performa olahraga.
by Candramawa Digital | Apr 18, 2024 | Test Artikel
Unique Selling Proposition atau biasa disingkat USP adalah faktor penting yang harus dimiliki setiap brand agar bisa lebih unggul dari kompetitor.
Dalam dunia bisnis pasti selalu ada pesaing. Namun, kamu harus ingat bahwa hal itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Dari kompetitor kita bisa belajar banyak hal mulai dari strategi marketing yang mereka terapkan, hingga kualitas produknya. Meskipun begitu, kompetitor tetaplah lawan dalam dunia bisnis. Jika produk yang kita miliki tidak mampu bersaing dengan produk mereka, tentu kita akan kalah dalam memenangkan hati konsumen.
Nah, hal ini dapat dihindari jika kamu mampu mengidentifikasi USP dari produk yang kamu tawarkan.
Lalu, apa sebenarnya Unique Selling Proposition dan mengapa hal tersebut penting bagi perkembangan bisnis?
Di bawah ini kami sudah siapkan rangkuman singkatnya, simak terus ya!
Definisi Unique Selling Proposition (USP)
Unique Selling Proposition atau biasa dikenal dengan USP memiliki peran penting dalam promosi dimana mampu membedakan produk atau jasa yang kamu tawarkan agar lebih unggul dari kompetitor. Persaingan ketat antara brand satu dengan brand lainnya biasa terjadi di dalam dunia bisnis karena konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan brand mana yang akan mereka pilih dan konsumsi.
Ada beberapa poin yang pastinya menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk, misalnya harga, keuntungan dan manfaat yang ditawarkan, dan popularitasnya. Jika produk tidak populer, biasanya konsumen enggan membelinya karena dirasa kurang terpercaya. Namun, tidak disangkal jika harga juga sangat menentukan keputusan konsumen untuk membeli. Jika ingin produk kita dibeli konsumen, tentunya harus ada hal unik dan spesifik yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.
Banyak pebisnis yang melakukan kesalahan saat menjalankan bisnisnya karena dinilai kurang spesifik. Alih-alih ingin dikenal karena mampu memberikan seperti harga termurah dan kualitas yang bagus, mereka malah kalah dengan kompetitor. Alasannya, ialah karena mereka tidak spesifik dalam menunjukkan kelebihannya sehingga tetap akan sulit untuk menggaet konsumen dari kompetitor.
Jadi, hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan USP produk kamu, ialah dengan menampilkan hal unik dan spesifik yang bisa ditawarkan oleh brand sehingga bisa lebih menarik konsumen dari kompetitor.
Manfaat Unique Selling Proposition (USP)
Selain bertujuan untuk lebih unggul dari kompetitor, USP juga memiliki manfaat untuk mengembangkan bisnis kamu, seperti berikut ini:
1. Sebagai Identitas Bisnis
USP dapat menjadi identitas dari bisnis yang membedakan produk kamu dari para kompetitor.
Kamu bisa menunjukkan fitur unik, kualitas dari bahan-bahan yang digunakan, tampilan aplikasi yang mudah dimengerti, harga yang terjangkau, dan masih banyak lagi. Hal itu dapat membuat produk kamu lebih dikenal oleh para konsumen, dan memberi peluang lebih besar untuk mencapai goals bisnis kamu.
2. Target Konsumen Lebih Spesifik
Dengan keunikan produk yang ditawarkan, kamu dapat lebih mudah menargetkan konsumen secara lebih spesifik. Dimulai dari menawarkan keunggulan produk, desain produk, kualitas produk, kegunaan produk. Hal itu dapat menarik perhatian konsumen sesuai dengan kebutuhan dan manfaatnya.
3. Meningkatkan Penjualan
USP dapat membangun awareness dan interest konsumen dalam membeli produk kamu. Konsumen akan melihat produk atau layananmu sebagai sesuatu yang baik dan bermanfaat sehingga memberikan kesan postif terhadap produk bisnis.
Tentu, hal ini akan berdampak pada pendapatan dan penjualan bisnismu. Ingat, semakin akurat USP yang kamu sampaikan ke konsumen dari produk atau layananmu, semakin besar juga kesempatanmu meningkatkan pendapatan dan penjualan.
4. Membangun Branding
Selain meningkatkan penjualan, manfaat lain dari USP adalah membantumu membangun branding yang baik. Hal ini tentu akan membuat konsumen loyal pada brand kamu.
Namun, jangan lupa juga untuk memberikan pelayanan yang terbaik selain menawarkan USP yang menarik ya!
5. Mudah Dalam Promosi
Adanya USP juga dapat memudahkanmu dalam melakukan promosi.
Karena ketika kamu memiliki konsumen yang loyal, mereka akan mempromosikan produk atau layananmu ke orang-orang di sekitarnya.
Contoh Brand yang Memiliki Unique Selling Proposition (USP)
1. Pinterest
Pinterest memberi tahu dengan dengan jelas siapa mereka dan apa yang dilakukannya dalam satu kalimat sederhana, “when it comes to a great idea, you’ll know it when you see it”. Pinterest adalah media sosial yang populer yang dapat membantu orang-orang mencari inpirasi dan menemukan ide. Pinterest merupakan platform unik dengan model bisnis yang sama uniknya yang menjadikan pinterest berbeda ialah dari situs web berbagi foto lainnya. Alih-alih meminta pengguna berbagi foto secara langsung dengan teman, pengguna malah membuat papan pin pribadi dari foto yang sudah ada yang diunggah oleh teman, orang asing, dan bahkan perusahaan.
2. Spotify
Spotify merupakan salah satu layanan musik digital yang memberikan akses ke jutaan lagu, podcast, dan video dari artis di seluruh dunia. Spotify yang beberapa tahun belakangan ini dikenal sebagai aplikasi streaming musik yang paling banyak digunakan di dunia. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh USP Spotify yang menonjolkan algoritmanya yang dapat menemukan musik yang sesuai dengan pendengarnya. Selain itu, kemudahan dalam mengakses berbagai jenis lagu kapan pun dan di mana pun juga menjadi salah satu nilai jual dari Spotify.
3. IKEA
Brand ini menghadirkan berbagai produk rumah tangga seperti furniture dan perabotan lainnya. Mengutip Popupsmart, IKEA lebih dikenal customer karena barang-barang yang diproduksi IKEA dijamin memiliki kualitas tinggi dan tidak mudah rusak dengan harga relatif lebih rendah. Selain itu, dengan brand vision yang bertujuan “membuat hidup sehari-hari lebih baik”, IKEA memastikan setiap konsumennya mendapatkan pengalaman yang baik ketika menggunakan produk atau layanannya.
Lalu Bagaimana Cara Menentukan USP?
Setelah mengetahui pengertian dari USP, tentunya kamu mulai tertarik untuk menerapkannya pada brand kamu kan?
Berikut adalah penjelasan seperti apa cara mengidentifikasi USP dari brand agar dapat meningkatkan penjualan.
1. Menempatkan Diri di Posisi Konsumen
Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan oleh pebisnis adalah melupakan kebutuhan konsumen. Pebisnis umumnya hanya fokus pada peningkatan kualitas namun, seringkali melupakan kebutuhan konsumen sehingga produk tersebut akhirnya kurang laku di pasaran.
Jadi, hal pertama yang harus dilakukan sebelum menentukan Unique Selling Proposition atau USP adalah dengan menempatkan diri pada posisi konsumen.
Misalnya kamu memiliki sebuah kafe yang menyediakan berbagai macam roti dan kopi. Tentu saja pelanggan yang datang ke kafe ingin membeli roti dan kopi yang bisa menghilangkan rasa laparnya.
Namun, apakah makanan dan minuman yang kamu sediakan akan mampu membuatnya terus kembali ke kafemu?
Produk serta layanan yang kamu berikan bisa saja menjadi USP dari brand kamu. Seperti kualitas makanan yang nikmat, kenyamanan, keramahan, atau layanan pada pelanggan bisa menjadi faktor mereka kembali ke kafemu.
Kamu bisa mencari tahu apa yang diinginkan oleh pelanggan lewat survei. Cobalah minta tolong kepada pelanggan untuk mengisi survei mengenai produk kamu serta pelayanan yang diberikan.
Jika dari survei pelanggan terlihat menyukai pelayanan yang diberikan saat di kafe, hal itu bisa kamu jadikan USP untuk menarik pelanggan lainnya.
Kamu bisa membuat pernyataan di media sosial saat mengiklankan kafemu yang berbunyi, “Uang akan dikembalikan 100% jika pelayanan kami kurang memuaskan.”
Tentunya hal itu akan membuat calon pelanggan merasa penasaran dan tertarik untuk mampir ke kafe dan mencoba produkmu.
2. Mengetahui Motivasi Konsumen dalam Melakukan Pembelian Produk
Langkah menentukan USP selanjutnya adalah dengan mengetahui perilaku konsumen saat membeli produk kita. Dalam strategi marketing yang tepat, kita tidak hanya harus tahu apa yang dibutuhkan pelanggan saja. Namun juga harus paham motivasi mereka saat membeli produk.
Saat memiliki sebuah kafe, tentunya perlu diketahui juga seperti apa karakteristik dari pelanggan. Hal itu akan memudahkan kita membuat produk yang tepat untuk mereka.
Ketahui berapa rata-rata umur pelangganmu hingga apa pekerjaannya. Hal itu sangat dibutuhkan karena kamu bisa menyiapkan produk apa yang tepat untuk mereka sehingga memotivasi mereka untuk terus membeli.
Misalnya, pelangganmu rata-rata berusia 18 – 22 tahun dan berstatus pelajar hingga mahasiswa. Tentu saja kamu perlu menyediakan produk yang harganya terjangkau bagi mereka.
Jadi, selain memiliki pelayanan yang memuaskan, kamu juga bisa menciptakan USP dari produk yang ekonomis sesuai kantong pelanggan.
Jika produkmu sesuai dengan selera mereka ditambah lagi pelayanan yang terbaik, pastinya kamu bisa mendapatkan konsumen yang setia.
3. Membandingan Produk dengan Kompetitor
Seperti yang disebutkan di atas, kompetitor juga menjadi faktor yang penting bagi perkembangan bisnis. Menentukan USP juga bisa dilakukan dengan membandingkan produk dari para pesaing yang ada di pasaran.
Saat mengetahui apa hal positif dan negatif dari produk, tentunya akan lebih mudah untuk menentukan USP. Kamu bisa menonjolkan keunggulan produk dan menjadikannya Unique Selling Proposition yang benar-benar unik dan berbeda dari para pesaing lainnya.
by Candramawa Digital | Mar 27, 2024 | Test Artikel
Digital marketing menjadi salah satu cara terbaik untuk mengenalkan produk dan layanan Anda kepada khalayak luas. Entah Anda berbisnis online atau tidak. Terlebih, marketing juga disebut sebagai ujung tombak bisnis agar konsumen mengetahui adanya produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Marketing atau pemasaran meliputi segala upaya mengenalkan produk hingga membantu konsumen membuat keputusan (action) dalam melakukan pembelian. Nah, di tengah perkembangan dunia online yang sangat pesat, Anda perlu mengetahui pentingnya Digital Marketing bagi bisnis Anda. Mari pahami informasinya melalui pembahasan lengkap di bawah ini.
Apa Itu Digital Marketing?
Digital Marketing atau online marketing, yaitu segala upaya pemasaran yang terjadi di internet atau secara digital. Artinya, upaya pemasaran dilakukan melalui saluran-saluran digital seperti internet, website, dan media sosial. Dengan saluran-saluran inilah Anda bisa terhubung dengan pelanggan dan calon pelanggan sehingga dapat meningkatkan awareness konsumen terhadap keberadaan produk bisnis.
Melalui banyaknya saluran Digital Marketing juga membebaskan Anda untuk mengolah kreativitas dan membuat campaign yang ideal misalnya, Anda bisa membuat blog post secara rutin yang membahas soal topik-topik relevan dengan bisnis Anda. Anda juga bisa mengunggah video proses produksi di media sosial untuk mengembangkan peluang bisnis Anda.
Pentingnya Digital Marketing Bagi Bisnis
Digital Marketing membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas, jauh lebih besar daripada metode pemasaran tradisional. Persaingan bisnis yang ketat saat ini menuntut banyak bisnis untuk berlomba merancang strategi iklan terbaik dan paling efektif. Jadi, inilah beberapa alasan mengapa penting untuk melaksanakan digital marketing dalam bisnis agar tetap berjalan dan tetap unggul:
1. Meningkatkan Kesadaran (Awareness) akan Produk Bisnis
Dalam era digital ini, pengguna lebih mudah mencari informasi melalui internet. Jadi pada dasarnya, digital marketing dapat membantu produk Anda agar diketahui lebih banyak orang sehingga melakukan pembelian. Melalui digital marketing juga, bisnis dapat membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen.
2. Target Market Tepat Sasaran
Pada pemanfaatan digital marketing, kamu dapat menentukan target market secara lebih spesifik seperti berdasarkan karakteristik demografis, geografis maupun psikografis. Proses menargetkan konsumen yang lebih spesifik ini sangat berguna untuk membantu kamu menyusun rencana strategi pemasaran agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
3. Meningkatkan Penjualan
Bisnis dapat menggaet konsumen dengan lebih mudah dan cepat, serta dapat memperkenalkan produk dan jasa secara lebih tepat dan persuasif melalui bantuan digital marketing yang efektif. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah penjualan produk baik barang atau jasa. Jadi, keuntungan yang akan kamu terima pun nantinya akan meningkat.
4. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Dalam digital marketing, interaksi dengan pengguna dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat melalui berbagai jenis media sosial dan email. Interaksi yang lebih personal dan responsif antara penyedia produk dengan pengguna secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen.
5. Memberikan Arah dan Tujuan Bisnis yang Pasti
Alasan mengapa digital marketing itu penting ialah karena memberikan arah dan tujuan bisnis yang lebih pasti. Tak jarang, sebuah bisnis berjalan dengan tujuan yang kerap berubah karena merasa tidak memiliki peluang untuk berkembang saat melakukan prosesnya. Dalam digital marketing, setiap orang dapat dengan mudah memantau dan menganalisis performa dari setiap metode pemasaran yang digunakan. Hal ini berarti, tak sulit untuk kamu menentukan strategi pemasaran dan mendapatkan informasi seputar jumlah pengunjung situs web, jumlah klik pada artikel, dan lain sebagainya.
Melihat betapa pentingnya digital marketing, sebelum mengembangkan bisnis menjadi lebih besar, kamu tentu perlu mempelajari seluruhnya dengan saksama dan lebih dalam. Tak perlu bingung, sebab Candramawa hadir untuk membantu kamu.
by Candramawa Digital | Mar 19, 2024 | Test Artikel
Pemasaran digital sudah menjadi andalan perusahaan-perusahaan Indonesia dalam memasarkan bisnisnya. Mereka seolah-olah mengubah kiblat pemasarannya dari offline marketing ke arah digital. Pemasaran digital dan offline dapat menarik konsumen untuk membeli produknya. Namun, ada perbedaan antara pemasaran digital dan offline marketing yang harus diketahui oleh para pengusaha sebelum memulai praktiknya.
Faktanya, pemasaran digital sudah diterapkan sejak tahun 1992, dimana iklan (advertisement) berupa spanduk dipasang secara online. Ide pemasaran digital mulai dikenalkan ke masyarakat luas pada tahun 1990, disusul dengan lahirnya e-commerce pertama yaitu Yahoo pada tahun 1994. Real Digital Marketing sudah ada sejak lama, hanya saja baru populer di Indonesia sejak tahun 2018.
Sebelum kita memulai, penting untuk mencatat bahwa digital marketing adalah proses pemasaran yang dilakukan secara online, sementara offline marketing adalah pemasaran yang dilakukan di luar platform digital. Keduanya memiliki jangkauan dan manfaat yang berbeda-beda, dan posisi masing-masing dalam strategi pemasaran suatu bisnis tergantung pada tujuan dan target pasar yang ingin dicapai.
Dalam artikel ini, kita akan melihat perbedaan kedua jenis pemasaran ini secara detail, serta memberikan informasi yang berguna untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat dalam memilih strategi pemasaran yang sesuai dengan bisnis Anda. Yuk, mari kita mulai!
Perbedaan Digital & Offline Marketing
1. Target Audiens
Perbedaannya terletak pada jangkauan target audiens yang sesuai dengan segmentasinya.
Digital marketing dapat menjangkau target audiens sesuai segmennya dengan lebih mudah dan akurat. Setelah audiens target diidentifikasi secara spesifik, konten dapat dikirimkan ke target tersebut menggunakan mesin pencari atau algoritma media sosial yang canggih. Sehingga setiap konten yang diposting, dapat menarik konsumen dalam jangkauan yang lebih luas berdasarkan minat dan kebutuhan.
Berbeda dengan offline marketing, target audiensnya terbatas berdasarkan profil demografis dan geografis tertentu. Pada offline marketing membutuhkan bentuk fisik dari iklan yang dibuat. Semua orang bisa melihat iklan yang dipasang secara offline, namun audiens yang melihat belum tentu termasuk dalam segmen pasar.
2. Fokus Utama Strategi
Saat memasarkan produk, fokus utama digital marketing terletak pada konten yang akan dipromosikan. Sedangkan offline marketing berfokus untuk memasarkan produk dalam iklannya. Bisa dikatakan digital marketing lebih mengutamakan metode softselling, sedangkan offline marketing lebih banyak menggunakan metode hardselling.
Digital marketing, menggunakan banyak platform yang berbeda, mulai dari media sosial, website, email dan lain-lain. Oleh karena itu, konten iklan perlu dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian audiens. Kontennya juga berbeda-beda tergantung platform yang digunakan. Apa pun jenis pemasarannya, baik itu pemasaran media sosial, pemasaran mesin pencari, SEO, pemasaran email, atau sekadar iklan banner, konten adalah nomor satu.
Sedangkan offline marketing, lebih fokus pada pemasaran produk atau jasa melalui iklan yang mereka pasarkan. Pengiklan harus menawarkan kelebihan dan manfaat produk ketika menggunakan strategi offline marketing. Selain itu, jangkauan calon konsumen menjadi lebih pendek dan terbatas ketika mereka mengonsumsi media offline, seperti brosur, surat kabar, atau baliho.
3. Media Pemasaran yang Digunakan
Media marketing yang digunakan oleh kedua strategi tersebut pun berbeda. Sesuai namanya, digital marketing memanfaatkan media internet atau media online untuk pemasarannya, seperti situs web, media sosial, e-mail dan banner ads. Strategi pemasaran online pun bermacam-macam tergantung platform yang digunakan. Ada yang bersifat organik seperti Search Engine Optimization (SEO), dan ada pula yang berbayar, seperti cost-per-click ads, Search Engine Marketing (SEM), atau Social Media Marketing (SMM).
Offilne marketing, menggunakan media konvensional seperti cetak dan elektronik. Untuk media elektronik, mereka lebih sering menggunakan iklan di TV atau radio. Media cetak yang digunakan tidak hanya menggunakan iklan surat kabar, majalah, atau tabloid, tapi juga poster, pamflet, brosur, booklet, dan kartu nama. Ada juga yang menggunakan strategi mouth-to-mouth, seperti sales yang memasarkan langsung barangnya kepada orang banyak.
4. Biaya yang Dikeluarkan
Masalah cost atau biaya selalu menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Digital marketing terbukti lebih efektif dalam biayanya, karena kita bisa memasang iklan sesuai dengan budget yang dimiliki. Istilahnya, kita berinvestasi dalam memasang iklan di media sosial, seperti Facebook, Instagram dan lainnya.
Sedangkan biaya pemasangan iklan untuk offline marketing membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya yang dikeluarkan biasanya untuk pemasangan iklan di media cetak atau elektronik, produksi materi promosi cetak, dan penyelenggaraan event. Meskipun begitu, offline marketing juga terbilang efektif dalam menjangkau banyak audiens agar tertarik dengan produk atau layanan bisnis yang dipasarkan.
5. Waktu
Digital marketing tidak terikat dengan aspek waktu artinya pemasaran akan tetap berjalan selama iklan masih ada di internet. Audiens dapat mengakses iklan kapanpun dan dimanapun selama audiens memiliki koneksi internet. Sehingga digital marketing lebih efisien dalam pemasarannya.
Sedangkan, penyampaian konten pada offline marketing terbatas pada aspek waktu karena dalam pemasaran terdapat waktu dan jadwal tertentu. Misalnya pada offline marketing yang menggunakan media cetak, penyelenggaraan event, dan promosi toko memiliki jangka waktu tertentu yang sudah ditentukan sehingga audiens hanya dapat melihat iklan pada periode tertentu.
by Candramawa Digital | Mar 5, 2024 | Test Artikel
Pernah bingung menentukan ukuran feed yang pas buat konten Instagram? Atau seringkali tidak sesuai ketika sudah terposting di feed maunya square tapi malah salah format jadi portrait. Artikel ini akan membantu kamu untuk membuat ukuran rasio yang tepat untuk konten instagram kamu, mulai dari stories, feeds sampai reels. Dengan begitu, drama salah format posting nggak akan terjadi lagi karena kami akan memberikan tips and trik yang bisa kamu ikuti. Stay reading ya…
Bagaimana cara mengatur size guides Instagram?
Instagram merupakan platform yang berpusat pada konten yang menarik secara visual. Tips dalam mengatur rasio pada feed instagram sangat penting jika kamu ingin memberikan peluang pada postingan kamu agar mendapatkan feedback terbaik.
Dalam tampilan feed Instagram, penting untuk memahami konsep rasio dan ukuran dalam desain konten. Karena ukuran postingan yang tepat dengan kapasitas resolusi tinggi dapat menarik perhatian audiens. Namun, seringkali ada kebingungan mengenai perbedaan antara ukuran dan rasio. Mari kita kupas satu per satu untuk memahami size guides Instagram berikut.
Mengenal Rasio dalam Desain Konten
Rasio dalam desain berarti proporsi antara lebar dan tinggi gambar, misalnya, rasio 2:1 menandakan lebar gambar dua kali lipat dari tingginya. Di Instagram, rasio yang umum digunakan adalah persegi (1:1), horizontal (16:9 atau 1.91:1), vertikal (9:16), dan portrait (4:5). Rasio ini bertujuan untuk membantu kita memvisualisasikan bentuk gambar dengan proporsional.
- Memahami Ukuran atau Dimensi:
Ukuran atau dimensi merujuk pada besaran fisik gambar, yang berdampak pada kualitas dan besar file. Satuan yang biasa digunakan adalah piksel (px), sentimeter (cm), dan lain-lain.
Menentukan Ukuran & Rasio Konten Instagram
Untuk membuat feed Instagraml, penting untuk mempertimbangkan rasio dan ukuran konten yang sesuai. Berikut adalah tips praktisnya:
- Pertama, tentukan lebar konten yang diinginkan pada gambar, apakah di bawah 500 piksel, antara 500 dan 1000 piksel, atau di atas 1000 piksel. Penyesuaian ini akan berdampak pada kualitas visual grafik yang dihasilkan.
- Analisis hubungan antara tinggi dan lebar konten. Misalnya, jika lebar konten adalah 1920 piksel dan tinggi 1080 piksel, rasio desainnya adalah 16:9. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa konten di feed Instagram proporsional dan menarik.
Panduan Ukuran Rasio Feeds Berdasarkan Jenis Konten
Berikut panduan ukuran rasio feed berdasarkan jenis konten Instagram:
1. Instagram Stories
Instagram stories merupakan salah satu fitur yang paling populer dan banyak digunakan di platform ini, menjadi tempat menuangkan kreativitas bagi pengguna, khususnya untuk kamu yang sedang mengoptimalkan affiliate marketing, Instagram stories sangat tepat digunakan untuk link affiliate kamu, karena Instagram stories ini juga bisa menjadi tempat berbagi momen secara real-time.
Berbeda dengan feed Instagram, stories lebih fokus pada format portrait yang memanjang. Contoh bila kamu ingin mengunggah video di stories Instagram dengan ukuran besar, maka akan otomatis di kompres oleh Instagram sehingga kualitasnya berkurang. Berikut size rasio yang tepat untuk stories kamu:
- Rasio 9:16 Ini adalah rasio standar untuk portrait atau vertikal, yang tepat dan direkomendasikan untuk layar ponsel yang terkesan full screen agar konten lebih menonjol dan engaging.
- Resolusi 1080 x 1920 piksel: Resolusi ini memberikan kualitas gambar yang tajam dan detail. Resolusi tinggi ini penting untuk menampilkan konten yang jelas dan menarik, terutama mengingat audiens seringkali melihat stories dalam mode full screen, jadi pastikan visualnya clean dan tidak pecah-pecah ya.
- Resolusi 400 x 400 px atau 1:1 untuk highlight icon.
2. Feed: Single Image atau Carousel & Video Post Instagram
Untuk membuat feed Instagram yang menarik, penting untuk memperhatikan ukuran rasio dan resolusi maksimal. Berikut contekan perbandingan ukuran rasio dan resolusinya:
Rasio dan Resolusi:
- Ukuran standar untuk feed Instagram adalah rasio 1:1 (square) dengan resolusi 1080 x 1080 px.
- Untuk gambar dan video portrait, gunakan rasio 4:5 dengan resolusi 1080 x 1350 px.
- Untuk gambar dan video landscape terbaik dengan rasio 1.91:1 dan resolusi 1080 x 566 px.
3. Instagram Reels
Instagram Reels saat ini sangat populer dan paling direkomendasikan META untuk digunakan dalam menarik perhatian audiens dalam meningkatkan engagement, fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat konten video pendek yang menarik dan engaging, juga memiliki spesifikasi khusus:
Rasio dan Resolusi Reels:
- Rasio 9:16, sangat efektif untuk menarik perhatian audiens saat scroll feed Instagram mereka.
- Resolusi ideal untuk Reels adalah 1080 x 1920 piksel, yang memberikan kualitas gambar tajam dan detail. Kualitas resolusi yang tinggi ini juga memastikan bahwa reels kamu tetap terlihat bagus meskipun di-share di luar platform Instagram, seperti dalam stories atau ketika disimpan dan dibagikan di platform lain.
- Resolusi 1010×1010 piksel, cocok untuk pembuatan cover thumbnail reels kamu agar tidak terpotong dan sesuai dengan ukuran feed Instagram.
4. Sponsored Posts dan Reels
Sama halnya dengan feed, reels, dan story penting untuk memperhatikan rasio dan resolusi maksimal. Berdasarkan sebuah laporan, iklan berbentuk carousel lebih banyak diminati terutama jika memiliki 7-10 slide. Pada sponsored post menggunakan rasio dan resolusi yang sama seperti foto dan video post pada umumnya. Sedangkan untuk sponsored reels menggunakan rasio dan resolusi yang sama seperti reels pada umumnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan pada penggunaan musik yang memiliki hak cipta akan mengakibatkan reels tidak dapat dipromosikan sehingga perlu memperhatikan kembali musik yang akan digunakan.
Dengan memahami rasio dan ukuran semua jenis konten di Instagram, kamu tidak lagi bingung saat memberikan brief ke desainer konten. Selain itu konten yang estetik juga harus dibarengi dengan kualitas dan resolusi yang maksimal.